Aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu bulan September 1997. Mata kuliah Komputer Grafis menjadi titik awal perkenalan kita. Saat itu aku berdebar-debar menatapmu karena waktu itu versimu masih 3.0, sangat awal, tapi dari situ aku sudah terpesona olehmu, bukan saja karena fitur-fiturmu yang sangat lengkap, terutama untuk mengolah foto atau gambar, tapi juga betapa kompleks dirimu saat itu. Aku yakin bahwa dua kreatormu, Thomas Knoll dan John Knoll pasti juga sangat bangga kepadamu. Betapa dalam cintaku padamu saat aku bisa mengedit foto berkat bantuanmu. Aku bisa menusir foto dengan bantuan fiturmu yang hebat, aku bisa mengatur tingkat kecerahan warna dengan begitu gamblang, bisa pula kutambahkan filter-filter yang bisa menambah mantap cinta kita. Saat aku membuat data baru, berbagai layer atau lapisan-lapisan penghubung gelora cinta kita semakin bertambah rancak, semua bisa kujadikan satu dengan fasilitas flatten image sehingga data itu menjadi utuh apalagi dengan ekstensi tiff yang luar biasa dengan resolusi minimal 300 yang pastinya tidak akan membuat datamu pecah menjadi jutaan piksel yang tak beraturan. Meskipun Corel Draw sangat menawan dengan pesona vektornya, tetap saja cintaku padamu takkan berubah, tiada lekang oleh waktu. Photoshop, aku sangat mencintaimu. Tertanda kekasih sejatimu, Deni Admin.